Kajian Ketoprak Moderasi Beragama Wahyu Dwijo Aji Kemenag Kabupaten Temanggung Sebagai Media Pesan Pembangunan Keumatan
Abstract
Kajian Ketoprak Moderasi Beragama Wahyu Dwijo Aji Kemenag Temanggung Sebagai Media Pesan Pembangunan Keumatan. Skripsi, Program Studi Kepenyuluhan Buddha Jurusan Dharmaduta, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Perkembangan Iptek yang semakin canggih membawa perubahan pada tatanan kehidupan masyarakat yang serba canggih dalam teknologi tentunya ada potensi negatif yang ditimbulkannya di masyarakat. Masih minimnya daya dukung masyarakat terhadap tradisi budaya, khususnya seni ketoprak, bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Masyarakat yang kurang teredukasi atau tidak memiliki akses yang memadai terhadap informasi mengenai seni tradisional seperti ketoprak mungkin cenderung kurang mengapresiasi nilai-nilai budayanya. Tujuan yang akandicapai pada penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan peran para pemain ketoprak dalam memberikan tontonan dan tuntunan pada masyarakat, menganalisis peran para pemain dalam menyampaikan pesan tentang moderasi beragama, dan mendiskripsikan peran para pemain ketoprak dalam penyampaian pesan pembangunan dari pemerintah pada masyarakat. Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu kualitatif penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah para pemain atau anggota yang tergabung dalam ketoprak moderasi Kemenag Temanggung. Anggota ketoprak Wahyu Dwijo Aji berjumlah 28 orang. Dengan memilih informan sejumlah 5 orang yang merupakan tokoh ketoprak dan anggota lintas agama dengan purphosif sampling. Peneliti menetapkan fokus penelitian, pengumpulan data, menafsirkan data, mengolah dan menarik kesimpulan atas semuannya. Alat pengumpulan data yaitu alat tulis, dan dokumen/ literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran para pemain ketoprak dalam memberikan tontonan dan tuntunan pada masyarakat dengan memberikan tuntunan yaitu lewat para pemain yang menjadi pemeran/lakon, menampilkan peranya dengan baik atau sungguh-sungguh dalam berakting, peran dengan penghayatan yang totalitas, dan menampilkan peran sesuai karakter sebenarnya. Peran para pemain dalam menyampaikan pesan tentang moderasi beragama dengan menyampaikan tentang pesan-pesan moderasi beragama, menyampaikan pesan kerukunan umat serta cerita sebagai simbol adanya kerukunan umat dalam kehidupan di masyarakat, dan menyampaikan cerita dengan bahasa agama serta bahasa ketoprak sehingga mudah dipahami oleh masyarakat. Peran para pemain ketoprak dalam penyampaian pesan pembangunan dari pemerintah pada masyarakat. Dengan menyampaikan tentang program pembangunan manusia untuk peningkatan kualitas hidup, menyampaikan pesan tentang kesehatan, pertanian, pendidikan, budaya, ekonomi, menyampaikan pesan sopan santun, kesusilaan, dan saling menghargai.
References
https://jurnal.isiska.ac.id/index.php/lakon/article/view/3001 (diakses pada tanggal
Hasani, B. (2023). Peran Keluarga dalam Penguatan Moderasi Beragama untuk Pemantapan Empat Pilar Kebangsaan. Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA), 6(1), 1–23.
Himawan, T. B., & Pujihartati, S. H. (2020). Eksistensi Ketoprak Balekambang Sebagai Salah Satu Bentuk Pelestarian Budaya Jawa Di Kota Surakarta.
Journal of Development and Social Change, 2(1), 3.
https://doi.org/10.20961/jodasc.v2i1.41651
Nisa, M. K., Yani, A., Andika, A., Yunus, E. M., & Rahman, Y. (2021). MODERASI BERAGAMA: Landasan Moderasi dalam Tradisi berbagai Agama dan Implementasi di Era Disrupsi Digital. Jurnal Riset Agama, 1(3), 79–96. https://doi.org/10.15575/jra.v1i3.15100
Saptomo, S. (2016). Sejarah dan perkembangan ketoprak dalam kehidupan masyarakat modern. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2(2). https://doi.org/10.21831/cp.v2i2.9227
Sarijo. (2020). Moderasi Beragama dalam Agama Buddha. Kemenag Lampung Timur, 1–19. http://kemenaglampungtimur.id/info_penting
Sofiana, N. E. (2019). Nilai Moderasi Beragama dalam Perayaan Malam Satu Suro Masyarakat Dusun Sodong Ponorogo. International Conference on Cultural & Languages (ICCL), 1–12.
Sugiyono. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Metodologi Penelitian
Kualitatif. In Rake Sarasin (Issue March). https://scholar.google.com/citations?user=O-B3eJYAAAAJ&hl=en
Arianti, G. (2017). Media Massa Penopang Pembagunan. https://www.google.com/search?q=pengaruh+media+massa+dalam+pemban gunan+pertanian+indonesia&sxsrf=AB5stBheFQUFhjzMVnUlssuWVEPwy rdVMg%3A1688979673812&ei=2cirZLqgMa6Z4-EP-
LiXwAY&ved=0ahUKEwj68PXL44OAAxWuzDgGHXjcBWgQ4dUDCA4
&uact=5&oq=pengaruh+media+massa+dala
Arsyad, A. (2007). Pengertian Media. Media Pembelajaran, 3. https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1017/5/BAB_III.pdf
Hadi, S. (2010). Pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif pada Skripsi.
Jurnal Ilmu Pendidikan, 22(1), 21–22.
Sukarti. (2023). Harmonisasi Sosial Pada Perilaku Keagamaan Masyarakat Buddhis dan Muslim Dalam Kajian Upali Sutta. 9(1), 22–32. https://doi.org/10.53565/pssa.v9i1.6
Tanuwibowo, B. S. (2022). MODERASI BERAGAMA DAN HIDUP BERSAMA
DALAM KEBERAGAMAN : PERSPEKTIF HOLISTIK AGAMA
KHONGHUCU RELIGIOUS MODERATION AND LIVING TOGETHER IN.
24(3), 401–412. https://doi.org/10.55981/jmb.1822

